Free Angel ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Indry Wild Blood: HAKIKAT, SIFAT, DAN FUNGSI BAHASA

Minggu, 14 April 2013

HAKIKAT, SIFAT, DAN FUNGSI BAHASA



A.  Hakikat Bahasa Indonesia



Seperti kata pepatah "Bahasa menunjukkan bangsa", maka penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Indonesia saat ini mencerminkan sikap bangsa Indonesia yang enggan bertanggung jawab, makin tidak mengenal tata krama, dan miskin imajinasi.

Bahasa adalah kesatuan perkataan beserta sistem penggunaannya yang berlaku umum dalam pergaulan antar anggota suatu masyarakat atau bangsa. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa juga memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya yang mencerminkan bangsa penuturnya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi wahana komunikasi dan alat ekspresi budaya yang mencerminkan eksistensi bangsa Indonesia.


B.  Sifat Bahasa

Sifat-sifat Bahasa ,terdiri dari :

1. Bahasa itu adalah sebuah system

2. Bahasa itu berwujud lambang.
3. Bahasa itu berupa bunyi.
4. Bahasa itu bersifat arbitrer.
5. Bahasa itu bermakna.
6. Bahasa itu bersifat konvensional.
7. Bahasa itu bersifat unik.
8. Bahasa itu bersifat universal.
9. Bahasa itu bervariasi.
10. Bahasa itu bersifat dinamis.
11. Bahasa itu bersifat produktif.
12. Bahasa itu bersifat manusiawi



1.Bahasa itu adalah sebuah system

Bahasa memiliki susunan teratur dan berpola yang terbentuk oleh sejumlah unsur atau komponen. Unsur atau komponen itu berhubungan satu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan yang bermakna dan fungsional. Contohnya “ Kucing itu melompat ke meja “ dan “ Kucing melompat itu meja ke” . Contoh pertama, adalah sebuah kalimat bahasa Indonesia karna tersusun dengan benar menurut pola aturan kaidah (sistem) bahasa Indonesia sedangkan contok kedua sebaliknya.


2. Bahasa itu berwujud lambang

Bahasa sebagai lambang artinya adalah bahasa sebagai penanda ide, pikiran, perasaan, benda, serta tindakan yang secara langsung dan ilmiah. Contohnya saja lambang bahasa yang berbunyi [sapi] melambangkan konsep atau makna ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dimakan dagingnya’, dan lambang bahasa yang berbunyi [pensil]  ‘sejenis alat tulis yang bisa dihapus dan tidak bertinta’


3. Bahasa itu berupa bunyi

Kata bunyi, yang sering sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Jadi, bahasa sebagai bunyi adalah sistem bahasa berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi. Contohnya media massa adalah bunyi – bunyi bahasa secara lisan dan berupa lambang bunyi / tulisan.


4. Bahasa itu bersifat arbitrer

Arbitrer itu tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang itu. Hubungan antara signifiant dan signifie itu yang disebut arbitrer, sewenang-wenang. Contohnya pilihan suatu kata disebut kursi, meja, guru, murid dan lain-lain ditentukan bukan atas dasar kriteria atau standar tertentu, melainkan secara mana suka


5.  Bahasa itu bermakna

Bahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi. Sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian atau konsep. Lambang bunyi bahasa yang bermakna dalam bahasa berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Semua satuan itu memiliki makna. Contohnya lambang bahasa yang berbunyi “ nasi “ melambangkan konsep atau makna sesuatu yang bisa dimakan orang sebagai makanan pokok.


6. Bahasa itu bersifat konvensional

Penggunanaan lambang untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Contohnya, lambang “ buku “ hanya digunakan untuk menyatakan tumpukan kertas bercetak yang dijilid, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukan berarti dia telah melanggar kon
ensi itu.


7.  Bahasa itu bersifat unik

          Bahasa dikatakan bersifat unik, karena setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya. Contohnya saja bahasa Jawa dengan bahasa Sunda, kedua bahasa tersebut mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda


8. Bahasa itu bersifat universal

          Ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa ini mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan. Tetapi berapa banyak vokal dan konsonan yang dimiliki oleh setiap bahasa, bukanlah persoalan universal. Contohnya bahasa Indonesia pada kata “ rumah “ mulai dari Sabang sampai Merauke pun orang Indonesia tahu tentang arti kata itu.


9. Bahasa itu variasi

          Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek, dan ragam. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. Contohnya, bahasa Jawa di Surabaya tidak sama persis dengan bahasa Jawa di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.


10. Bahasa itu bersifat dinamis

Karena keterikatan bahasa dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis.contohnya Contohnya kata kempa, perigi, dan centang-perenang yang dulu ada dan digunakan dalam bahasa Indonesia kini sudah jarang digunakan lagi bahkan tidak digunakan lagi. Sebaliknya, kata-kata seperti riset, kolusi, ulang-alik yang dulu tidak dikenal, kini sudah biasa digunakan


11. Bahasa itu bersifat produktif

Bahasa dikatakan produktif, maksudnya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas. Singkatnya dari 26 huruf dalam bahasa Indonesia, kita bisa membuat beragam kata. Contohnya menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Purwadarminta, bahasa Indonesia hanya memunyai kurang dari 23.000 buah lema (kata), tetapi dengan 23.000 kata itu dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas. Saya percaya, jika tidak silahkan coba sendiri. Jadi, bahasa itu bersifat terbatas (kosa katanya) dan juga sekaligus tidak terbatas.


12. Bahasa itu manusiawi

Alat komunikasi manusia yang bernama bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Contohnya saja Hewan tidak memunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai  alat komunikasi (berupa bunyi dan isyarat) tidak bersifat produktif dan tidak dinamis. Yang dikuasai oleh para hewan seecara instingtif, atau secara naluriah. Sedangkan manusia dalam menguasai bahasa dengan cara belajar. Tanpa belajar manusia tidak akan bisa berbahasa


C.  Fungsi Bahasa

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1.     Lambang kebanggan nasional

2.    Identitas nasional

3.    Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda – beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya

4.    Alat perhubungan antarbudaya antardaerah

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1.     Bahasa resmi kenegaraan

2.    Bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan

3.    Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.

4.    Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.


3 komentar: